Gambar Sampul Bahasa Indonesia · f_Bab 6 Pengalaman
Bahasa Indonesia · f_Bab 6 Pengalaman
Indrawati

22/08/2021 08:52:01

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Dalam kegiatan diskusi atau seminar, Anda perlu menguasai diri untuk selalu

tenang, terbuka, berlapang dada, dan tidak emosional. Mengapa? Karena ketika

berdiskusi atau seminar, adakalanya peserta lain tidak sepakat dengan pendapat/

usul Anda. Sebaliknya, Anda juga mungkin saja tidak sepakat dengan pendapat

peserta lain atau pembicara. Dalam mencari jalan keluar dari ketidaksesuaian

pendapat itulah Anda perlu berkepala dingin meskipun hati mungkin panas.

Dengarkanlah pendapat peserta lain dengan baik jika Anda menginginkan

pendapat Anda juga didengarkan peserta lain dengan baik.

6

B

A

B

PENGALAMAN

A. Merangkum Isi Pembicaraan dalam Suatu Diskusi atau Seminar

Tujuan Pembelajaran

Pada subbab ini, Anda

akan merangkum isi

pembicaraan dalam suatu

diskusi atau seminar.

Setelah mempelajari

subbab ini, Anda

diharapkan dapat mencatat

hasil pembicaraan, siapa

yang berbicara, dan apa

isi pembicaraannya,

mengajukan pertanyaan

tentang salah satu

isi pembicaraan,

mengemukakan tanggapan

yang mendukung bahan

diskusi, dan menanggapi

kritikan terhadap bahan

diskusi.

zulfaisalputera.

fi

les.wordpress.com

Gambar: Sekelompok siswa sedang diskusi.

84

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS

Latihan 1

1. Aturlah kondisi kelas Anda menjadi forum

diskusi atau seminar ada peserta, moderator,

notulis/penambat, dan dua orang pembicara

utama atau narasumber!

Lakukanlah kegiatan diskusi atau seminar dalam forum kelas!

2. Pembicara utama menyampaikan gagasan/

topik berdasarkan berita/informasi dan

kutipan berikut.

No

Isi Pembicaraan

Sumber

Informasi

1

Pendapatan operator telekomunikasi Indonesia baik penyelenggara telepon

saluran tetap maupun seluler diperkirakan tumbuh 20-25% pada tahun 2007

hingga mencapai Rp40 triliun Diperkirakan, pendapatan operator seluler pada

tahun 2007 akan naik 25% atau mencapai Rp30 triliun. Representasinya masih

didominasi oleh tiga operator utama berdasarkan pangsa pasar mereka.

Bisnis Indonesia,

23

Desember 2006

3

Peningkatan jumlah pelanggan seluler dan

fi

xed wireless

ternyata juga berimbas

pada peningkatan pasar, yang diperkirakan penetrasinya akan meningkat

sekitar 30% pada tahun 2007. Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI)

memproyeksikan total penjualan terminal baru termasuk GSM dan CDMA

sepanjang 2007 akan mencapai 7,5 juta sampai 8 juta unit.

Bisnis Indonesia,

23

Desember 2006

3

Asianet, sebuah perusahaan penyedia layanan konten mulai memasarkan layanan

pesan singkat pembangkit motivasi, hasil kerja sama dengan operator seluler

Telkmsel. Asianet menyediakan lima konten SMS, meliputi kutipan ucapan

orang sukses dunia, tips meraih sukses, motivasi, kisah singkat hingga Tanya

jawab seputar karier dan

entrepreneur

. Bisnis

content

provider

saat ini relatif

menjanjikan mengingat jumlah pelanggan seluler yang terus meningkat dari

tahun ke tahun. Perkembangan industri seluler belakangan menjadi ladang bagi

tumbuh suburnya perusahaan penyedia jasa

content

di Indonesia.

Bisnis Indonesia,

23

Desember 2006

3. Catatlah hasil pembicaraan dalam diskusi

atau seminar yang telah Anda ikuti di kelas!

Tuliskan rangkuman isi pembicaraan dan siapa

yang berbicara dalam diskusi/seminar tersebut!

Sebagai rambu-rambu, gunakanlah format

berikut untuk mencatat pokok pembicaraan

diskusi/seminar.

No

Nama

Pembicaraan

Isi Ringkasan Pokok

Pembicaraan

1

Pembicaraan 1

2

Pembicaraan 2

3

Pembicaraan 3

4. Setelah Anda menuliskan rangkuman isi

pembicaraan tersebut, bandingkanlah hasil

pekerjaan Anda dengan pekerjaan temanmu.

Diskusikan lagi jika ada hal-hal yang belum

terekam dari hasil pembicaraan tersebut!

85

Bab 6

Pengalaman

Tahukah Anda mengapa kegiatan membaca buku atau berbagai media cetak

lainnya, harus kita lakukan dengan cepat dan efektif? Cocokkanlah jawaban Anda

sama dengan uraian berikut ini. Pertama, karena saat ini yang namanya sumber-

sumber informasi yang ditulis dalam buku atau media cetak lainnya seperti koran,

majalah, buletin, atau tulisan di internet, telah tersedia dalam jumlah yang sangat

banyak alias melimpah ruah. Sementara itu supaya wawasan kita luas, ilmu kita

banyak, serta kita tidak ketinggalan zaman alias kuper (kurang pergaulan) salah

satu caranya yakni lewat membaca informasi-informasi tertulis tersebut bukan?

Kedua, betapapun kegiatan membaca itu sangat penting, tapi dalam kehidupan

kita sehari-hari kita juga dituntut untuk mengerjakan kegiatan-kegiatan lain.

Misalnya, menulis, menyimak, berbicara (berkomunikasi) dengan orang lain,

membantu orang tua, berolahraga atau juga bermain. Lantas bagaimana caranya

supaya kita bisa mendapatkan informasi yang banyak sambil kita masih dapat

mengerjakan berbagai aktivitas lainnya? Dalam melakukan kegiatan membaca

kita harus cepat dan efektif.

Di zaman sekarang ini kita dituntut untuk menjadi pembaca yang baik, yang

efektif. Salah satu ciri pembaca yang efektif adalah kemauan besar untuk mengisi

kegiatan sehari-hari dengan membaca, membaca, dan membaca. Di samping itu,

dia selalu mencari bahan dan sumber bacaan mutakhir yang dikehendakinya.

Pertanyaannya sekarang adalah apakah Anda juga sudah menjadi pembaca yang

efektif? Sebelum melanjutkan pelajaran ini, kenalilah terlebih dahulu diri Anda

dengan cara mengisi format berikut.

PENGALAMANKU MEMBACA SELAMA INI

Nama : .....................................................

Kelas/Sekolah

: .....................................................

Kebiasaan Membaca : .....................................................

B. Membaca Cepat

Tujuan Pembelajaran

Pada subbab ini, Anda

akan mengungkapkan

pokok-pokok isi teks

dengan membaca cepat

300 kata per menit.

Setelah mempelajari

subbab ini, Anda diharap

dapat membaca cepat

± 300 kata per menit,

menjawab secara benar

minimal 75% dari seluruh

pertanyaan yang tersedia,

dan mengungkapkan

pokok-pokok isi bacaan.

No

Pertanyaan

Jawaban

1

2

3

4

4

5

6

Berapa lama (jam) Anda menyediakan waktu untuk membaca

setiap hari?

Bacaan apa saja yang tersedia di rumah Anda?

Bacaan apa saja yang Anda senangi?

Di mana Anda memperoleh bahan/sumber bacaan itu?

Bacaan umum apa saja yang biasa Anda baca?

Buku apa saja yang pernah/sudah Anda baca?

Buku sastra/cerita apa saja yang pernah Anda baca? Coba

daftarlah buku-buku tersebut!

86

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS

Pembaca yang efektif dan baik tidak dilakukan kata demi kata. Agar dapat

menghayati isi bacaan, yang diperlukan adalah menemukan kata-kata kuncinya.

Tidak semua perincian bacaan harus dilihat. Oleh karena itu, membaca kata demi

kata tidak dianjurkan dalam kegiatan membaca yang baik dan efektif.

Membaca yang baik dan efektif dilakukan dengan cepat. Mata menyapu halaman

demi halaman bacaan. Hal yang diserap dari bacaan itu adalah gagasan-gagasan

pokoknya. Gagasan penunjang atau hal-hal lain yang sudah dipahami tidak perlu

dibaca. Dengan demikian, dalam waktu singkat kita akan mendapat sejumlah

pengetahuan, informasi, dengan lebih mudah dan tidak melelahkan.

Sebagai kegiatan awal, mulailah membaca dengan bantuan telunjuk. Gerakkanlah

telunjuk Anda mengikuti alur-alur baris dalam bacaan. Cermatilah gagasan

pokok dari setiap paragraf. Secara bertahap, tingkatkanlah kecepatan membaca

Anda dalam memahami gagasan-gagasan yang penting itu. Bertahanlah untuk

tidak berhenti ataupun mengulang bahan bacaan yang sudah dibaca. Dengan

cara seperti ini, perlahan-lahan Anda dapat meningkatkan kecepatan membaca

secara lebih baik dan efektif.

Tips cara mengukur kecepatan membaca

1. Guru menuliskan angka satu hingga empat puluh di papan tulis.

2. Guru memberi aba-aba secara serentak waktu dimulainya kegiatan

membaca.

3. Setiap sepuluh detik, tutor menghapus satu angka, dimulai dari angka satu,

dua, tiga, dan seterusnya hinga angka empat puluh.

4. Siswa yang sudah menyelesaikan bacaannya segera melihat angka terakhir

yang dihapus tutor. Misalnya, warga belajar A berhenti ketika angka yang

dihapus terakhir 20. Artinya, waktu yang dibutuhkan oleh si A untuk

membaca wacana adalah 20 kali 10 detik = 200 detik (= 3 menit 20 detik).

Latihan 2

Di bawah ini ditulis kutipan sebuah wacana tentang

peristiwa atau kejadian.

Bacalah dengan cepat agar Anda dapat menjawab

pertanyaan yang berkaitan dengan kutipan

tersebut.

Wacana

Satu Setengah Jam Terkubur Hidup-hidup

Bibir Soleh komat-kamit. Samar-samar terdengar

suaranya lirih, setengah merintih setengah berbisik.

“Allahu Akbar ... Subhanallah ... Astag

fi

rullah ...

llahu Akbar!” rintihnya dengan mata sembab dan

berkaca-kaca. Ia menuturkan perjalanan kisahnya

hingga lolos dari lubang harum kematian akibat tanah

longsor yang menyeret rumahnya di Kampung Belah,

Desa Cantilan, Kecamatan Selajambe, Kabupaten

Kuningan Jawa Barat.

Malam itu, selepas salat Isya, sekitar pukul 20.00,

Soleh tekun membaca ayat-ayat suci Alquran,

seperti biasa yang ia lakukan setiap malam Jumat.

Hingga pukul 23.00, Soleh masih juga khusyuk

membaca ayat-ayat suci. Sementara itu, hujan

yang sejak siang hari turun terus-menerus tiada

henti membuat udara dingin Desa Cantilan makin

bertambah dingin, hawa yang sangat cocok untuk

tidur. Akhirnya, sekitar tengah malam, mata Soleh

87

Bab 6

Pengalaman

sudah tidak kuat membaca lagi karena kantuk. Ia

pun jatuh tertidur.

Antara sadar dan tiada, Soleh mendengar istrinya

berteriak-teriak menyuruh saya keluar rumah

karena ada gempa. Soleh segera meloncat bangun

dan melangkah ke pintu kamar. Ia merasakan lantai

rumahnya bergetar dan rumahnya bergerak-gerak.

Ia lantas segera mengeluarkan anak dan istrinya

dari rumah. Akan tetapi, belum genap tiga langkah

ia mengayunkan kaki, bencana itu datang. Diawali

sara gemuruh keras, kemudian gelap gulita karena

terputusnya aliran listrik, ia merasakan dinding

kamar ambruk menimpanya.

Sementara itu, masih dalam keadaan sadar seperti

sebelumnya, Soleh berada dalam kegelapan total di

bawah tanah dalam keadaan tengkurap. Ia terkubur

reruntuhan rumahnya yang tercampur tanah liat dan

lumpur basah yang dingin. Ia hanya bisa bertahan

dan berusaha berteriak minta tolong. Akhirnya,

suara minta tolongnya itu terdengar oleh tetangga

dekatnya.

Sukirman, yang langsung mengajak teman-temannya

menggali tanah di sekitar tempat Soleh terkubur. Pukul

02.00 dini hari, satu setengah jam setelah terkubur

hidup-hidup, Soleh diselamatkan dalam keadaan

sadar, sementara sepuluh anggota keluarganya tidak

dapat diselamatkan. Ia belum dapat memahami

mengapa Bukit Kaak di depan rumahnya tiba-tiba

berubah dan mengambil segala yang ia miliki.

(

Diolah dari Kompas, edisi 2 Februari 2007

)

Latihan 3

Latihan 4

1. Sebutkan peristiwa yang diinformasikan

dalam teks/wacana di atas!

2. Ceritakanlah penyebab dan proses terjadinya

perisiwa tersebut!

3. Siapa yang menyelamatkan Soleh dari

bencana maut itu dan bagaimana caranya?

4. Peristiwa yang dialami Soleh itu dianggap

sebagai suatu keajaiban. Setujukah Anda

dengan pernyataan tersebut? Kemukakan

pendapat Anda!

5. Bagaimana Soleh dapat bertahan hidup

walaupun terkubur reruntuhan rumahnya yang

bercampur tanah liat dan Lumpur basah?

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini

dengan tepat dan jelas!

1. Kesan tentang intisari bacaan (garis besar

masalah yang dibahas)

Masalah apa yang dibahas dalam bacaan

tersebut?

2. Kesan mengenai tujuan penulis

Apakah tujuan penulis mengungkapkan

gagasannya?

3. Kesan mengenai bahasa dan cara penyampaian

gagasan

Bagaimanakah kesan Anda tentang bahasa

yang digunakan penulis? Apakah cukup mudah

dipahami

?

4. Kesan mengenai tingkat keakuratan ide pokok

dan ide penulis

Apakah penulis menyajikan idenya berdasarkan

bukti yang kuat?

88

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS

Pada bab sebelumnya Anda telah mengekspresikan perilaku dan tokoh dalam

drama. Selain itu, Anda juga telah mengidenti

fi

kasi unsur pementasan drama.

Sekarang, Anda diminta untuk mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog

naskah drama.

Pada pelajaran sebelumnya Anda sudah membuat drama dengan mendeskripsikan

perilaku manusia tersebut melalui dialog naskah drama. Bahkan, Anda juga sudah

mempersiapkan untuk pementasannya, bukan? Dengan demikian, selanjunya

ikutilah langkah-langkah pada latihan berikut ini!

Latihan 6

Latihan 7

1. Pentaskanlah drama yang sudah dibuat setiap

kelompok buat pada bagian C pelajaran ini

secara bergiliran!

C. Menulis Naskah Drama

Tujuan Pembelajaran

Pada subbab ini, Anda

akan mendeskripsikan

perilaku manusia melalui

dialog naskah drama.

Setelah mempelajari subbab

ini, Anda diharapkan

dapat membuat naskah

drama dengan cara

mendeskripsikan perilaku

manusia melalui dialog.

1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-5

orang!

2. Amatilah perilaku manusia (orang tertentu atau

masyarakat)!

3. Buatlah drama dengan mendeskripsikan

perilaku manusia tersebut melalui dialog

naskah drama! Jumlah tokoh drama disesuaikan

dengan jumlah anggota keluarga.

4. Tukarlah drama yang ditulis Anda dengan

drama yang ditulis teman Anda, kemudian

suntinglah drama tersebut!

5. Diskusikanlah hal-hal apa saja yang diperlukan

untuk pementasan tersebut (kostum, latar

panggung, dll.)!

6. Hayatilah karakter tokoh yang akan Anda

perankan dan berlatihlah memerankan tokoh

tersebur untuk kepentingan pementasan drama

pada pelajaran berikutnya!

D. Mementaskan Drama

Tujuan Pembelajaran

Pada subbab ini, Anda

akan mengekspresikan

dialog para tokoh dalam

pementasan drama. Setelah

mempelajari subbab ini,

Anda diharapkan dapat

mengekspresikan dialog

para tokoh sesuai dengan

karaklter tokoh tersebut

dalam pementasan drama.

2. Lakukan kegiatan saling menilai pemantasan

drama tersebut. Setelah Anda mengamati

tokoh-tokoh yang diperankan oleh teman

Anda, evaluasilah penampilan teman Anda

itu dengan lembar penilaian berikut ini!

89

Bab 6

Pengalaman

Lembar Penilaian Pementasan Drama

Nama Siswa/Pelaku

:

...............................................

Tokoh yang Diperankan :

...............................................

No

Aspek yang Dinilai

Skor yang

Diperoleh

1

Kejelasan vokal

2

Gerak-gerik

3

Mimik

4

Intonasi

5

Ekspresi wajah

6

Sikap/penampilan

7

Penghayatan terhadap watak tokoh

Jumlah skor

Keterangan: skala nilai antara 10 – 100

______________, ______________

Penilai

_________________________________

Review (Rangkuman)

1. Karakter tokoh dalam drama dibedakan

menjadi dua, yaitu protagonis dan antagonis.

Dalam pementasan drama, karakter tokoh

dapat diketahui melalui dialog-dialog yang

diperankan.

2. Membaca yang baik dan efektif dilakukan

dengan cepat. Mata menyapu halaman demi

halaman bacaan. Hal yang diserap dari bacaan

itu adalah gagasan-gagasan pokoknya. Gagasan

penunjang atau hal-hal lain yang sudah dipahami

tidak perlu dibaca. Dengan demikian, dalam

waktu singkat kita akan mendapat sejumlah

pengetahuan, informasi, dengan lebih mudah

dan tidak melelahkan.

Refleksi Bagi Peserta Didik

Pada bab ini Anda belajar menemukan isi

pembicaraan dalam suatu diskusi atau seminar,

membaca cepat, dan menulis naskah drama.

Apakah Anda sudah mampu menemukan isi pem-

bicaraan dalam suatu diskusi atau seminar? Apakah

Anda sudah mampu membaca cepat? Apakah Anda

sudah mampu menulis naskah drama?

90

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS

A. Bacalah wacana di bawah ini dengan cermat!

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat dan

jelas!

1. Buatlah rangkuman wacana “

Stop Bullying at School

” di atas!

2. Bagaimana tanggapan Anda terhadap informasi dan gagasan/pendapat

penulis dalam wacana di atas! Lengkapi tanggapan Anda dengan alasan

yang tepat dan logis!

3. Menurut Anda apakah yang harus dilakukan untuk mencegah/memberantas

tindakan

Bullying

!

4. Carilah informasi lain mengenai tindakan

Bullying

di sekolah!

5. Catatlah pokok-pokok informasi tersebut, kemudian sampaikan secara lisan

kepada teman-teman Anda!

B. Buatlah sebuah drama dengan tema yang berkaitan dengan

perilaku/tindakan bullying di sekolah!

E

valuasi

A

khir

Bab 6

Stop Bullying at School!

Mungkin banyak di antara kamu yang masih asing

dengan kata

bullying

.

Bullying

adalah kekerasan yang

dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk

menyakiti seseorang atau sekelompok orang karena

memiliki kekuasaan atau kekuatan. Jangan salah,

Bullying

itu tidak sekedar kekerasan berupa

fi

sik

seperti memukul, menampar,memalak, atau tindakan

fi

sik lainnya yang mengakibatkan cacat atau luka. Tapi,

Bullying

juga bisa berupa verbal, misalnya mengejek

ataupun memaki sambil mrmbentak.

Bullying

juga bisa

berupa psikologis seperti mengucilkan, mengabaikan,

dan mendiskriminasi.

Tindakan

Bullying

ini sudah marak terjadi di sekolah-

sekolah. Secara tidak sadar, Belia pasti pernah

mengejek teman sekolahnya. Mungkin maksudnya

bercanda ataupun iseng. Tapi, bagaimanapun

dengan perasaan teman Belia yang diejek, siapa tahu

malah sakit hati karena anggapannya bukan sebuah

candaan. Sehingga menyebabkan rasa sakit hati

karena anggapannya bukan sebuah candaan. Sehingga

menyebabkan rasa sakit hati ataupun dendam yang

terpendam. Karena

Bullying

itu bukan megenai apa

yang dilakukan oleh Belia, melainkan respon atau

persepsi dari korban

Bullying

Belia.

Ada juga yang maksudnya memang benar-benar

untuk menyakiti. Ketika para kakak kelas yang

populer di sekolah mengucilkan adik kelas dengan

menjadikannya bahan tontonan di kantin kelas. Bagi

kakak kelas tentu merupakan ajang pamer kekuasaan

dan balas dendam karena dulu juga pernah

diperlakukan hal yang sama. Tindakan-tindakan

seperti itu kadang dianggap sepele atau dipandang

sebelah mata.

Padahal

Bullying

akan berakibat sangat fatal. Belia

pasti pernah mendengar berita, seorang pelajar yang

melakukan percobaan bunuh diri karena mendapat

pengucilan dari teman-teman sekolahnya karena

keadaan ekonomi atau keadaan

fi

sik. Dari peristiwa

itu tindakan

Bullying

akan mengakibatkan depresi

yang berkepanjangan. Bisa berawal dari penurunan

nilai-nilai akademik sehingga akhirnya membuat

korban menjadi frustrasi.

Solusi dari

Bullying

ini adalah kerja sama dan

peran dari semua pihak. Peran orang tua yang terus

memonitor anaknya serta peran sekolah yang juga

mengawasi. Jangan sampai ini terjadi di lingkungan

sekolah Belia. Seharusnya sekolah tempat menuntut

ilmu, jangan sampai disalahgunakan untuk sekadar

pamer kekuatan atau kekuasaan. Tindakan

Bullying

yang sudah marak terjadi di sekolah ini perlu dapat

perhatian penuh dari Belia.

Ayo ikut serta dalam peran kontra terhadap

Bullying

mulai dari lingkungan sekolah Belia sendiri.

So, stop

bullying at schooll

!***

[email protected]

(Dikutip dengan perubahan dari

Harian Pikiran Rakyat, 7 Agustus 2007; 27)